Alkisah
di suatu kampung terdapat dua orang yang akrab dan bersahabat, akan tetapi
mereka memiliki satu sifat yang sama yang tidak boleh kita tiru. Katakanlah
namanya si A dan si B. Si A dan si B mempunyai sifat yang sama yang dimilki
oleh setan yaitu sifat kikir ( Pelit / miricit jahe kalo dalam bahasa sunda ). Singkat
cerita mereka sama sama berkelana ke kota untuk mencari pekerjaan sesuai dengan
apa yang mereka cita citakan.
Suatu
hari ketika berada di Kota, Mereka bertemu satu sama lain tanpa disengaja. Si A
berpakaian pakai jas layaknya seorang Manager perusahaan, intinya Si A sudah
kaya raya. Kemudian si B Juga memakai pakaian batik yang batiknya itu sangat
elegan dan sudah dipastikan batiknya mahal, dan si B pun sudah menjadi orang
kaya juga.
Layaknya
kawan lama yang sudah lama tak jumpa, maka mereka memutuskan untuk pergi jalan
jalan berdua di kota itu. Ketika jalan jalan si A mengajak si B untuk
istirrahat sejenak sambil mengajak makan di rumah makan. Maka si B pun seutuju.
Nah disini mereka terlihat sifat pelitnya. Waktu si A ngajak makan si B, si A
berharap bahwa si B akan mentraktir dia, tapi si B juga mengira kalau temannya
itu sudah berubah, sekarang tidak pelit lagi karena dia berasumsi bahwa si A akan
mentraktir dia juga. Nah karena mereka sama sama punya pikiran seperti itu,
maka mereka makan tidak seperti biasanya, mereka tampak rakus sekali, terlihat
dengan mereka makan pakai lauk yang komplit, tanpa memikirkan biaya yang harus
dibayar.
Tiba
saatnya rumah makan itu akan ditutup, akan tetapi mereka berdua masih di rumah
makan itu, karena mereka ngobrol. Mereka terus mengobrol karena salah satu
diantara mereka belum ada yang inisiatif untuk membayar makan duluan alias
mentraktir ( hadooh ). Akhirnya mereka ditegor sama pelayannya, “maaf pak kita
mau tutup sekarang, ini bon pembayarannya, kata pelayan itu”. Lalu si B
berkata, oh iya mas itu uangnya dibayar sama si A, soalnya dia yang ajak aku
makan, tapi si A malah bilang ke pelayan itu kalau si B lah yang akan
mentraktir dia,,dan akhirnya mereka pun bertengkar di rumah makan itu.
Karena pelayan itu sudah pusing dengar mereka
bertengkar dan warungnya juga sudah mau tutup maka, pelayan itu berteriak,”
sudah cukup !, kalau kalian gak mau traktir, sekarang kalian bayar saja masing
masing, kata pelayan itu tegas. Yah memang dasar sama sama pelit, dan pelitnya
itu sudah tingkat dewa, bahkan kalo diminta dosa pun mereka gak mau ngasih *gambaran
saking pelitnya, mereka tetap gak mau bayar masing masing. Dan akhirnya pelayan
itu memutuskan mempertandingkan mereka. Siapa diantara kalian yang kalah, itu
yang akan bayar makan, kalian setuju ? Tanya pelayan itu”. Mereka menjawab
SETUJU..
Dan tahukah anda si
pelayan itu menyuruh mereka bertanding apa ? hehe.pelayan itu memberi tawaran
siapa yang duluan nongol kepalanya di kali, maka dia yang akan membayar. Dengan
aba aba yang diberikan, mereka berdua langsung membuka jas dan batiknya masing
masing lalu nyemplung ke kali, dan apa yang terjadi….5 menit berlalu tidak ada
yang muncul,, 10 menit pun gk ada yang muncul, lalu si pelayan itu melarikan
diri, dan akhirnya si Pelit itupun mati
sia sia di kali…
Nah teman teman dari cerita anekdot ini, kita bisa
mengambil hikmahnya, bahwa jangan sekali kali kita mempunyai rasa pelit di dalam
diri kita, karena pelit adalah salah satu sifat setan yang harus kita hindari. Justru
dengan bersedekahlah maka kita akan dimudahkan dalam mendapat rezeki kita. Ingat
“The Miracle of Giving, it’s true and Real”. Yuk bersedekah..
Mohon maaf jika ada
salah salah kata,
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar